Cintaitu pula yang akan meleburkan dalam kebersamaan. "Salah satu rahasia kesuksesan dakwah Nabi adalah kepemimpinan yang berlandaskan cinta kepada sesama; penuh kasih sayang dan lemah lembut, dalam bingkai semangat persaudaraan," ujar Menag di Jakarta, Selasa (20/11). Sifat lembut, kata Menag, bukan penanda lemah. NabiMuhammad Saw. sebagai Kekasih Allah Swt. saja bersikap sederhana dan menjunjung tinggi kejujuran. Sebagai umatnya, kita mestinya malu jika tak mempraktikkan dua hal sederhana di antara sifat-sifat baik Nabi Muhammad Saw. lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Mari meneladani sikap Nabi Muhammad Saw. sebagai bentuk cinta kepada Rasul.[] MenurutAisyah al-Ba'uniyah, cinta Ilahi tersebut mensyaratkan peniadaan selain-Nya dari dalam hati secara total. Tujuannya agar yang mencintai menyatu dengan Zat yang dicintai. Aisyah mengatakan, untuk menjadi orang yang dicintai Allah, seseorang harus mengikuti kekasih-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah ditegaskan dalam sebuah CintaRasulullah, Pasti Cinta Syariat . Oleh : Ummu Farah. Narasumber Kajian Muslimah MQ Lovers Bekasi . PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati pada 12 Rabiul awal, jatuh pada tanggal 9 November 2019. Umat muslim di Indonesia biasanya mengadakan peringatan kelahiran Nabi ini dengan kegiatan keagamaan seperti pengajian, penyebaran suri tauladan nabi, sampai lomba-lomba yang MasjidIjabah kecil saja. Ia tampak berhaja bila dibandingkan Masjid Nabawi yang besar dan megah. Tapi inilah masjid yang menjadi saksi begitu besarnya cinta Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Di sinilah, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memanjatkan tiga doa untuk keselamatan umat Islam. CINTARASULULLAH SAW. Berulangkali aku membaca kisah ini, dan berulangkali pula mataku 'berkeringat' menahan harubetapa agung dan mulianya Rasululloh SAW bisa 'terlihat' jelas di sini..* Melahirkan manusia yang begitu taat dan patuh kepada syariat Tuhannya Berjaya melahirkan manusia yang tinggi akhlak dan moralnya Mampu Uaea. Oleh Leni Marlina, S. E Walas 6CMencintai itu tidak mudah, membutuhkan upaya-upaya tertentu untuk menumbuhkannya dan menyuburkannya dalam dada. Jangankan mencintai orang-orang atau sesuatu yang tidak pernah kita indera, bersama orang-orang yang terdekatpun kita butuh penguatan-penguatan untuk dapat mencintai dan mempertahankan cinta. Cobalah kita mengaca pada diri kita sebagai orang tua belum tentu sepenuh hati mencintai ananda dan belum tentu pula mendidiknya dengan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah cinta yang keluar dari keimanan yang tinggi. Cinta yang murni untuk seorang manusia yang memiliki akhlak yang sangat Agung. Rasulullah bersabda “Tidak sempurna keimanan setiap kalian sampai aku lebih kalian cintai daripada orang tua kalian, daripada anak kalian, dan daripada seluruh manusia”HR. Bukhari MuslimMencintai Nabi SAW, terus belajar dari sirah Rassulullah SAW, mengambil ibrah dari setiap perjalanan kehidupan Rasulullah SAW. Menghadirkan diri pada majlis-majlis hadist Rasulullah SAW, juga mempelajari hadist yang terkait dengan kesempurnaan pribadi beliau agar lebih menghunjam dan menambah kecintaan. Terus bershalawat kepada nabi pada setiap cinta kepada nabi juga harus mencintai orang-orang yang selalu bersamanya yaitu para sahabat dan keluarganya, juga harus mencintai ahlul bayt yaitu dzurriyat Rasulullah SAW, karena keturunan beliau SAW harus dijaga dan dimuliakan. Ahlul bayt memiliki ikatan nasab dengan Rasulullah dari Fatimah Azzahra sampai hari kiamat. Kesaksian Allah dan RasulNya akan kesucian ahlul bayt seperti dalam firman Allah SWT,“Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bayt dan membersihkannya kamu sebersih-bersihnya”QS. Al Ahzab 33Rasulullah bersabda “Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya maka kalian tidak akan tersesat, yaitu kitabullah dan keturunan ahli baytku”HR. An-Nasai dan Ath-TabraniIbnu Abbas ra meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda, “Cintailah Allah karena nikmat yang telah dilimpahkanNya kepada kalian, cintailah aku karena Allah mencintaiku, dan cintailah ahlul baitkeluargaku karena cintaku kepada mereka”.Dari firman Allah SWT dan sabda Rosulullah SAW, dapat disimpulkan bahwa mencintai Rosulullah SAW, merupakan cinta yang utuh dan totalitas, mencintai semua yang dicintai Rasulullah juga mencintai semua yang diajarkannya. Mencintai Nabi Muhammad SAW, tak sekedar mencintai sosoknya belaka. Tetapi harus merangkul pula apa-apa yang membersamainya, yaitu sahabatnya, ahlul baytnya, perjuangannya dan tentu aturannya yaitu telah mewariskan dua hal penting bagi ummat manusia, berpegang kepada warisan tersebut niscaya selamat perkara di dunia dan akhirat. Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW merupakan petunjuk untuk ummatnya. Maka cintailah Rasulullah SAW dengan sepenuh hati , cinta tanpa tapi, cinta butuh bukti. Dua warisan nabi bukan hanya untuk dipelajari, tapi harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat juga bernegara, dua warisan nabi merupakan syariat Islam yang harus diterapkan oleh ummat Islam, sebagai bukti kecintaan kepada Allah dan adalah agama paripurna, semua bidang kehidupan manusia diatur oleh syariah Islam. Syariah Islam mengatur tatacara ibadah, akhlak, makanan dan minuman, berpakaian, muamalah hingga politik dan bernegara. Kesempurnaan Islam sesuai dengan firman Allah “Pada hari ini telah aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, telah aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agama kalian”QS. Al-Maidah 3Karena Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, maka tidak ada alasan bagi umat untuk tidak taat dan menjalankan syariah Islam secara total. Inilah pembuktian keimanan seorang muslim pada Allah dan RasulNya. Pembuktian cinta kepada Nabi dengan menerapkan Syariah Islam, Cinta karena Allah, berbaris dalam perjuangan, berpegang dengan tali agama Allah.“Cinta nabi cinta syariah, cinta nabi cinta dengan bukti dan tanpa tapi”

cinta nabi cinta syariah